Peer to Peer Lending : Cara Belajar Menjadi Investor di Era Millenial

Investasi Feb 3, 2021
This CEO and entrepreneur are working on their laptops building a social media marketing strategy to showing bloggers how to make money on Facebook, Pinterest, and Instagram. Teamwork on this promotion will bring lots of sales for their startup.

Model: @Austindistel
https://www.instagram.com/austindistel/

Photographer: @breeandstephen
https://www.instagram.com/breeandstephen/

This photo is free for public use. ❤️ If you do use this photo, Please credit in caption or metadata with link to "www.distel.com".
Photo by Austin Distel / Unsplash

Berbicara tentang konsep peer-to-peer lending, terdapat dua pendekatan yakni sebagai peminjam atau pemberi pinjaman (Pendana). Sebagai apapun kamu dalam hal peer to peer lending, kedua peran ini akan memberikan manfaat tersendiri dalam hal finansial.

Sistem P2P Lending ini sendiri bukanlah tanpa resiko. Sama seperti kegiatan finansial lainnya, kamu tetap harus berhati-hati dalam menjalankannya. Namun, selama kamu memahami bagaimana sistemnya dan cara kerjanya, kamu akan baik-baik saja.

Apa Itu Peer to Peer Lending (P2P Lending)?

penyelenggaraan layanan jasa keuangan untuk mempertemukan Pemberi Pinjaman dengan Penerima pinjaman dalam rangka melakukan perjanjian pinjam meminjam melalui sistem elektronik dengan menggunakan jaringan internet. Layanan P2P merupakan penyelenggara badan hukum Indonesia yang menyediakan, mengelola, dan mengoperasikan Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi (LPMUBTI). Penerima Pinjaman (borrower) adalah orang dan/atau badan hukum yang mempunyai utang karena perjanjian Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi. Pemberi Pinjaman (Investor) adalah orang, badan hukum, dan/atau badan usaha yang mempunyai piutang karena perjanjian Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi. Peraturan soal P2P diatur dalam Peraturan OJK (POJK).

Bagaimana Cara Kerja Peer-to-Peer Lending?

Familiar dengan situasi ini? — Seorang teman ingin meminjam kepada Anda tapi segan. Ia lalu memutuskan meminta bantuan kepada bank namun terkendala persyaratan yang rumit. Di sisi lain, Anda memiliki dana berlebih tapi enggan meminjamkan karena merasa waswas. Peer-to-peer lending (P2PL) ada untuk memecahkan masalah tersebut. Tanpa perantara bank atau lembaga finansial lainnya, P2PL merupakan praktik meminjam dan memberikan pinjaman secara online melalui sebuah wadah yang disebut marketplace.

Apa Itu Peer-to-Peer Marketplace?

Peer-to-peer marketplace merupakan suatu wadah yang mempertemukan banyak orang yang membutuhkan pinjaman dengan banyak orang lainnya yang bersedia memberikan pinjaman.

Bagaimana Cara Kerjanya?

  1. Penyedia atau platform peer to peer lending menilai dan menganalisis peminjam, lalu menentukan peminjam mana saja yang layak untuk mengajukan pinjaman. Platform peer to peer lending jugalah yang akan menetapkan tingkat risiko peminjam.
  2. Platform peer to peer lending menempatkan peminjam yang terpilih pada online marketplace mereka, lengkap dengan informasi profil dan tingkat risiko peminjam.
  3. Calon pemberi pinjaman atau investor menyeleksi dan menganalisis pihak peminjam yang ada di platform marketplace peer to peer lending.
  4. Jika sudah menemukan pilihan yang tepat, pemberi pinjaman melakukan pendanaan ke peminjam melalui platform yang sama.
  5. Peminjam mengembalikan pinjaman plus return kepada pemberi pinjaman sesuai jangka waktu yang ditetapkan ke platform peer to peer lending.
  6. Pemberi pinjaman menerima dana yang dikembalikan peminjam melalui platform peer to peer lending.

Kelebihan dan risiko peer to peer lending

Untuk pemberi pinjaman

Karena sudah diawasi oleh OJK, maka peer to peer lending adalah investasi yang aman. Suku bunga pinjamannya pun cukup menguntungkan karena nilai yang relatif signifikan. Kamu juga bisa dengan mudah melakukan diversifikasi pendanaan dengan memberi pinjaman ke beberapa peminjam sekaligus untuk memaksimalkan keuntungan.

Namun, investasi peer to peer lending tidak memungkinkan kamu untuk menarik uang kapan pun kamu mau. Beda seperti reksadana pasar uang, misalnya, yang tingkat likuiditasnya lebih tinggi karena kamu bahkan bisa mencairkan uang lewat aplikasi. Selain itu, ada pula kemungkinan risiko peminjam tidak mampu mengembalikan dana pinjaman. Tapi biasanya hal ini sudah diantisipasi oleh penyedia peer to peer lending.

Untuk penerima pinjaman

Kalau dibandingkan dengan lembaga keuangan resmi seperti bank, peer to peer lending menawarkan suku bunga relatif lebih rendah. Prosesnya juga lebih mudah sehingga penerima pinjaman bisa mendapatkan dana lebih cepat. Penerima pinjaman juga tidak perlu menyerahkan apa pun sebagai bentuk jaminan.

Namun, apabila kelayakan kredit kamu jatuh, suku bunga peer to peer lending biasanya bakal naik sehingga semakin memberatkan kamu untuk mengembalikan pinjaman. Lalu, ada juga kemungkinan pengajuan dana pinjaman kamu tidak terpenuhi. Misalnya, kamu mengajukan pinjaman Rp50 juta, tapi cuma Rp25 juta yang terpenuhi. Nah, kalau kondisinya begini, biasanya pengajuan dinilai gagal dan dana yang sudah terkumpul bakal dikembalikan ke investor.

Fungsi Hadirnya Layanan P2P Lending

1. Membantu meningkatkan potensi ekonomi Indonesia

2. Memberi akses pada individu dan UMKM yang kurang terlayani

3. Menjadi sumber pembiayaan yang kuat melalui kolaborasi dengan lembaga keuangan

4. Menciptakan “unicorn” baru dengan kemudahan pinjaman modal usaha

5. Mencapai inklusi keuangan dengan mendukung inovasi

Mulai mendanai di Peer too Peer Lending Indonesia melalui IVOJI

Sebagai pemberi pinjaman (Lender) Sebelum memberikan pinjaman, Anda bisa mengakses data pemohon pinjaman melalui aplikasi Pendana IVOJI. Melalui applikasi IVOJI, pemberi pinjaman diberikan kebebasan untuk memilih peminjam berdasarkan profil, tingkat resiko serta nilai komisi yang terdapat pada applikasi. Dan proses pemberian pinjaman tersebut akan diikat dengan perjanjian yang legal.

Sebagai peminjam (Borrower), Anda harus mengisi data dan mengunggah dokument yang dibutuhkan melalui aplikasi IVOJI. Ada beberapa faktor pertimbangan untuk pengajuan pinjaman. Permohonan pinjaman tidak selalu disetujui terkadang pengajuan pinjaman juga ada yang di tolak. Jika pengajuan ditolak, berarti data dari anda tidak masuk kriteria dari penyedia layanan. Namun jika pengajuan di diterima, proses pencairan dana akan dilakukan setelah anda mendapatkan pendana yang akan membiayai pinjaman anda.

Berikut hal-hal yang perlu Anda ketahui dalam menggunakan layanan IVOJI:

  • Pendanaan dapat dimulai dengan modal yang kecil.
  • Tingkat bunga pengembalian yang relatif tinggi.
  • Pengembalian pokok dan bunga dilakukan pada waktu yang sama saat pinjaman dibayarkan.
  • Kepemilikan yang fleksibel (Anda sendiri yang menentukan untuk jangka waktu investasi yang Anda).
  • Anda memegang kontrol untuk memilih peminjam yang ingin Anda biayai berdasarkan tingkat resiko dan komisi.
  • Anda juga ikut berperan serta untuk membantu pertumbuhan UMKM di Indonesia.

Tags

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.