Deposito : Apa, Bagaimana Cara Kerjanya, Dan Cocok untuk Tipe Investor yang Mana ?
Untuk sebagian orang istilah kata deposito mungkin sudah tidak asing lagi. Apalagi untuk para mahasiswa dan masyarakat yang sudah bekerja. Namun ada sebagian kecil masyarakat yang belum mengerti apa itu deposito dan bagaimana cara kerjanya. Baiklah kami akan menjelaskan hal tersebut.
Arti deposito
Deposito adalah produk simpanan dari bank dimana pencairannya tidak dapat dilakukan sewaktu-waktu, namun terikat jangka waktu yang telah disetujui untuk pencairan dananya. Tingkat suku bunga lebih tinggi dari pada suku bunga tabungan. Deposito ini dapat dijadikan alternatif investasi yang aman dibanding instrumen investasi lainnya karena deposito di jamin oleh LPS ( lembaga penjamin simpanan) dimana total dana simpanan yang dimiliki sampai dengan nominal Rp 2 milyar.
Cara kerja Deposito
Rata-rata minimal penempatan deposito di bank adalah Rp 7,5 juta dengan jangka waktu penempatan deposito adalah 1, 3, 6, 12, 24 bulan. Jadi Masyarakat bebas memilih jangka waktu penempatan deposito sesuai dengan pilihan yang ada dan sesuai keinginannya. Biasanya untuk pembukaan deposito dibank, nasabah diwajibkan untuk memiliki tabungan. Pada saat pembukaan rekening deposito maka bank akan mendebet sejumlah dana yang akan ditempatkan pada deposito dari tabungan nasabah, dan pada saat jatuh tempo bunga dapat dimasukan ke tabungan atau digabungkan ke pokok, namun saat pencairan deposito dana penempatan dan bunganya akan dimasukkan ke rekening tabungan nasabah. Bunga deposito untuk jangka waktu 1 bulan akan dibayarkan setiap tanggal jatuh tempo pada bulan berikutnya. Untuk pilihan jangka waktu 3, 6, 12, 24 bulan bunga dapat dibayarkan setiap bulan yang lebih dikenal dengan istilah ARO Pokok atau di akumulasi ke pokok penempatan sampai dengan jangka waktu yang dipilih yang biasa di sebut ARO Pokok+Bunga.
Cara perhitungan bunga deposito adalah : (pokok penempatan x bunga x jumlah hari dalam bulan) / 12 = pendapatan bunga
untuk pendapatan bunga bersih ialah : pendapatan bunga x 80 % (untuk pajak)
Tipe investor yang cocok
Investasi pada deposito lebih cocok untuk orang yang berprosil resiko investasi konservatif, dimana lebih menyukai tidak adanya fluktuasi dalam pengembangan investasi dan dananya dijamin oleh pemerintah. Jadi tidak terlalu khawatir dalam perkembangan dana depositonya serta pengembalian atas penempatannya. Tapi tidak tertutup kemungkinan investasi deposito ini digunakan oleh orang-orang yang memiliki tipe profil resiko moderat dan agresif sebagai divestasi portofolio investasinya agar menghasilkan output yang maksimal. Namun memang terdapat resiko yang ada pada investasi deposito yaitu Resiko inflasi dimana jika inflasi melebihi batas atas inflasi maka suku bunga akan naik dan jika inflasi turun maka suku bunga akan diturunkan. jika terjadi inflasi yang tinggi sebenarnya nilai dari penempatan deposito anda akan berkurang karena tergerus dari inflasi. Resiko denda pencairan sebelum jatuh tempo, jika hal ini terjadi maka anda akan dikenakan denda biaya penalti dan bunga deposito yang berjalan tidak dibayar, hal ini sangat merugikan anda.