Dampak Pandemi Corona Terhadap Industri Indonesia
Dampak dari virus corona ini sangat terasa sekali. Apalagi dengan diberlakukannya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh pemerintah kepada masyarakat, hal ini membuat perusahaan mengeluarkan kebijakan bagi karyawannya untuk bekerja dari rumah (WFH) namun tidak sedikit karyawan yang dirumahkan bahkan di PHK. Kondisi selama pandemi corona membuat pertumbuhan ekonomi sangat lambat sekali. Pemerintah melalui Menteri Perindustrian mengakui efek dari kebijakan PSBB membuat kondisi tertekannya indeks manajer pembelian manufaktur disebabkan oleh pengaruh banyaknya daerah yang terjangkit pandemi corona. Beberapa industri mengalami penurunan produksi, namun tidak berlaku bagi industri obat-obatan dan industri alat-alat kesehatan.
Sebagaimana kita ketahui, industri memberikan kontribusi hampir 20% dari total PDB di tahun 2019 dan oleh karena itu pemerintah melakukan kontribusi dengan memberikan stimulus kepada industri yang memberikan sumbangsih terbesar kepada produk domestik bruto dan melakukan penyerapan tenaga kerja yang besar. Diharapkan dengan pemberian stimulus tersebut dapat meningkatkan hasil produksi dan mengurangi terjadinya PHK. Beberapa industri yang terpukul karena pandemi ini :
Industri restoran
Industri ini pasti terkena akan dampak dari pandemi corona, apalagi pemerintah menerapkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar kepada masyarakat yang membuat masyarakat membatasi aktivitas sosialnya diluar rumah seperti berkumpul diluar rumah, melakukan aktifitas yang tidak begitu penting di luar rumah dan lain-lain. Kebanyakan orang melakukan masak sendiri makananannya di rumah dengan membeli bahan makanan secara online, atau ada juga beberapa orang namun tidak banyak yang membeli makanan jadi secara online.
Industri manufaktur
Lesunya industri ini juga karena adanya kebijakan PSBB dari pemerintah guna mencegah penyebaran virus covid 19, sehingga mengakibatkan industri-industri manufaktur melakukan pembatasan waktu kerja dan jumlah karyawan. Hal inin berdampak kepada menurunnya hasil produksi. Dengan menurunnya produksi dan permintaan akan barang yang dihasilkan membuat banyak industri melakukan PHK ataupun merumahkan karyawan. Beberapa industri manufaktur yang terkena dampak corona ini seperti industri industri mesin dan alat berat, industri automotif, industri peralatan listrik, industri peralatan telekomunikasi, industri semen, industri keramik, industri kaca, industri besi baja dan lain-lain.
Industri pariwisata
Tidak dapat dipungkiri tempat pariwisata merupakan salah satu tempat penyebaran virus tertinggi. Disana berkumpulnya wisatawan dari mancanegara dan wisatawan lokal. Oleh sebab itu pemerintah mengambil kebijakan untuk menutup sementara tempat- tempat wisata sampai batas waktu yang belum ditentukan. Hal ini membuat para pelaku industri pariwisata memberhentikan kegiatannya sampai dicabutnya kebijakan pemerintah tersebut. Pemberhentian kegiatan ini mengakibatkan banyak terjadinya PHK di sektor pariwisata.
Industri perhotelan
Saat mulai terjadinya pandemi corona hingga saat ini orang-orang enggan keluar rumah dan melakukan kegiatan diluar rumah. Dengan orang tidak keluar dari rumah otomatis membuat mereka tidak berkunjung ke hotel. Data menunjukkan tingkat pemesanan kamar hotel menurun drastis. Para pelaku industri perhotelan berharap pemerintah dapat memberikan stimulus kepada hotel-hotel agar tetap dapat bertahan selama dan sesudah pandemi corona ini.