Apa itu Saham Blue Chip?

Jul 19, 2020
Photo by Markus Spiske / Unsplash

Apakah anda sering mendengar kalimat saham blue chip? Bagi sebagian orang yang sering bersinggungan dengan dunia investasi, pasar modal dan sejenisnya tentu tidak akan aneh mendengar kalimat tersebut. Bagi mereka yang baru saja memulai berinvestasi saham maka saham blue chip dapat menjadi pilihan yang baik. Namun ada juga sebagian orang yang masih belum paham akan arti kata saham blue chip.

Definisi saham blue chip

Saham blue chip adalah saham yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki kinerja sangat baik di bursa saham dan mempu memberikan laba yang besar sehingga dapat memberikan pengembalian yang menarik, dan disaat buruknya kondisi bisnis, saham ini dapat memberikan deviden secara reguler. Oleh karena itu banyak orang yang memilih saham blue chip dibandingkan dengan saham biasa. Bagi investor pemula, saham blue chip dapat menjadi pilihan utama karena umumnya saham ini dapat memberikan return yang bagus dan tingkat resiko yang dapat dikendalikan. Berinvestasi pada saham blue chip biasanya membutuhkan modal yang lebih besar karena saham-saham blue chip biasanya memiliki harga yang lumayan tinggi dibanding saham lainnya. Banyak yang menyebutkan saham blue chip itu sama dengan LQ 45. Namun sebenarnya pandangan tersebut tidak sepenuhnya benar karena memang saham-saham emiten bergengsi masuk pada indeks LQ 45 tapi tidak semua emiten yang masuk di LQ 45 adalah saham blue chip. LQ 45 adalah indeks pasar saham bursa efek Indonesia dimana mencakup 45 perusahaan yang memiliki modal cukup besar dan berfundamental sangat baik.

Ciri-ciri saham blue chip

  • Saham blue chip telah melantai di bursa minimal 5 tahun dan memiliki kinerja yang stabil dengan dibuktikan oleh pertumbuhan laba yang stabil.
  • Emiten saham blue chip biasanya perusahaan yang menjadi market leader dan mendominasi segmen pasar dibidangnya.
  • Saham dari perusahaan blue chip sudah terkenal, memiliki kapitalisasi pasar yang besar, mempunyai modal dan aset yang besar.

Saham blue chip bersifat liquid dan memiliki volume transaksi yang besar dan merupakan salah saru penggerak indeks haga saham gabungan, sehingga harga saham tidak mudah untuk dimanipulasi. Namun perlu diperhatikan pula besaran persentase saham ini yang dimiliki publik. Jika persentase kepemilikan saham ini oleh publik terbilang kecil maka sangat memungkinkan harga saham ini di manipulasi sehingga membuat saham blue chip tersebut menjadi tidak liquid.

Tipe orang seperti apa yang cocok untuk menyimpan saham blue chip ?

Saham blue sudah sangat terkenal di masyarakat. Harga dari saham-saham blue chip sudah cukup tinggi oleh karena itu tingkat kenikan harga saham tersebut tidak terlalu signifikan. Pasar menilai tinggi nya harga saham blue chip sudah masuk akal maka dari itu sangat susah untuk menaikkan harga saham blue chip dengan sangat drastis. Turun naiknya harga saham blue chip lebih terkendali dibandingkan dengan saham yang bukan blue chip hal ini dikarenakan untuk saham-saham yang berkapasitas besar jika ingin menaikkan harga sahamnya 1% maka dia membutuhkan modal yang sangat besar. Dan sangat jarang di temukan harga saham blue chip mengalami penurunan  maupun kenaikan harga diatas 5-10 % per hari.

Dengan kondisi yang terjadi pada saham blur chip maka untuk sebagian investor tidak menyukai kondisi tersebut. Biasanya investor-investor yang bersifat agresif yang lebih fokus untuk mendapatkan profit besar. Kebanyakan dari investor yang bersifat agresif akan cenderung membeli saham-saham yang tidak terkenal namun memilliki peluang untuk menghasilkan profit tinggi. Maka saham blue chip ini dapat dijadikan untuk sebagai defensif dari portofolio para investor, untuk menyeimbangkan portofolio mereka disaat kondisi ihsg anjlok.

Seperti kondisi saat ini tanggal 22 juli 2020 dimana ihsg dibuka mengalami kenaikan sebesar 0,41% dibandingkan penutupan hari jumat sebelumnya. Banyak investor asing yang berburu beberapa saham blue chip seperti, saham bank mandiri dengan memborong saham tersebut sebanyak Rp 7,9 milyar dan mengakibatkan kenaikan harga saham bank mandiri sebesar 1,42% saat ini. Kemudian saham blue chip lain yang diburu investor adalah saham unilever. Investor asing membeli saham tersebut sebanyak Rp 1,6 milyar yang mengakibatkan kenaikan pada harga saham unilever sebesar 0,94%. Selain itu investor asing juga melakukan profit taking pada jam 09.10 dengan menjual saham-saham blue chip seperti saham bank bri, saham pt astra internasional. Dari data diatas terlihat bahwa benar kenaikan harga saham blue chip tidak pernya menyentuh diatas 10%.

10 Saham blue chip terbaik tahun 2019

  1. BBCA (bank bca)
  2. BBRI (bank bri)
  3. INDF (indofood)
  4. JSMR (jasa marga persero)
  5. ASII   (PT astra international Tbk)
  6. PTBA (bukit asam)
  7. UNVR (unilever)
  8. PGAS (pt gas)
  9. TLKM (telkom)
  10. AALI (PT astra agro lestari Tbk)

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.